Dalam kehidupan sehari-hari, air minum adalah kebutuhan utama yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Banyak masyarakat Indonesia yang mengandalkan air galon sebagai sumber utama air minum di rumah maupun di tempat kerja. Namun, tidak sedikit dari mereka yang masih menggunakan galon bekas atau galon isi ulang tanpa memperhatikan keamanan dan kelayakan galon tersebut. Salah satu alasan utama mengapa galon bekas tidak boleh digunakan terus-menerus adalah karena kandungan kimia di dalam bahan pembuat galon, seperti BPA. BPA adalah bahan kimia industri yang sering digunakan dalam pembuatan plastik keras dan transparan, termasuk galon air minum. Senyawa ini dapat larut ke dalam air terutama jika galon terpapar suhu tinggi, sinar matahari, atau digunakan berulang kali tanpa perawatan yang baik. Paparan BPA dalam jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia, seperti mengganggu sistem hormon, meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat, serta menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak-anak. Banyak negara bahkan telah melarang penggunaan BPA dalam produk makanan dan minuman, terutama untuk bayi dan anak-anak. Penggunaan galon bekas secara terus-menerus memiliki sejumlah risiko kesehatan yang serius. Beberapa di antaranya adalah: Kontaminasi Mikroba Pelepasan Zat Kimia Perubahan Rasa dan Aroma Air Risiko Gangguan Hormon Penurunan Kualitas Air Minum Masyarakat perlu lebih waspada dan mengetahui tanda-tanda galon yang sudah tidak layak pakai, antara lain: Warna galon yang mulai menguning atau kusam Permukaan galon banyak goresan Galon memiliki bau tidak sedap Tutup galon sudah longgar atau tidak rapat Galon sudah digunakan lebih dari 3 tahun tanpa pergantian Jika galon yang digunakan memiliki salah satu atau beberapa ciri di atas, maka sangat disarankan untuk segera menggantinya dengan galon baru atau membeli air minum dalam kemasan dari produsen terpercaya. Agar terhindar dari bahaya galon bekas, berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan memilih galon yang dibuat dari bahan bebas BPA. Biasanya produk ini memiliki label BPA-Free di bagian kemasannya. Selalu beli air minum dari produsen resmi atau depot air minum yang diawasi secara ketat oleh badan pengawas makanan dan minuman (seperti BPOM). Jika menggunakan galon pribadi, catat tanggal pertama kali digunakan dan gantilah secara berkala, idealnya setiap 1–2 tahun. Lalu, cuci galon secara rutin dengan air panas dan sabun, dan pastikan benar-benar kering sebelum diisi ulang. Terakhir, yaitu simpan galon di tempat teduh agar tidak terjadi reaksi kimia akibat panas berlebih. Menggunakan galon bekas untuk air minum memang terlihat lebih ekonomis, namun berisiko tinggi bagi kesehatan dalam jangka panjang. Dari kontaminasi bakteri hingga ancaman zat kimia seperti BPA, semua itu bisa berdampak serius terhadap tubuh, terutama jika dikonsumsi setiap hari. Untuk itu, sangat penting bagi kita sebagai konsumen untuk lebih selektif dalam memilih air minum yang aman, serta tidak ragu mengganti galon yang sudah usang. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan tidak bisa dikompromikan hanya demi penghematan sesaat. Lebih baik mencegah daripada mengobati, dan salah satu langkah pencegahan yang bijak adalah dengan tidak lagi menggunakan galon bekas untuk air minum. Jika Anda sedang mencari hunian yang nyaman, aman dan dekat dengan tempat kuliner, Anda bisa dapatkan di Ray White Senayan. Ray White (Indonesia) hadir untuk Anda dan siap memenuhi berbagai kebutuhan Anda terkait layanan jual/beli, sewa, pengelolaan properti, dan proyek pengembangan properti di kawasan sekitar Senayan. Silahkan kunjungi website Ray White Senayan dihttps://senayan.raywhite.co.id atau hubungi Ray White Senayan di (62-21) 270 90 888 atau senayan@raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!. Written by: Jennifer Rantelobo (Copywriter of Ray White PPC Group) Approved by: Cynthia Natalia William (Marcomm of Ray White & Loan Market PPC Group)Kandungan Berbahaya dalam Galon Bekas
Risiko Kesehatan dari Galon Bekas
Galon bekas yang tidak dicuci dengan benar dapat menjadi sarang bakteri dan jamur. Air yang disimpan dalam galon semacam ini berpotensi terkontaminasi dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, mual, bahkan infeksi usus.
Galon yang sudah tua dan tergores cenderung melepaskan partikel mikroplastik maupun bahan kimia berbahaya seperti BPA ke dalam air. Hal ini sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Galon yang telah mengalami penuaan biasanya mempengaruhi kualitas air yang disimpannya. Air bisa menjadi berbau plastik atau terasa aneh karena terjadi reaksi kimia antara air dan bahan plastik yang sudah rusak.
BPA yang larut dalam air diketahui sebagai senyawa pengganggu endokrin (endocrine disruptor). Hal ini dapat merusak dan mengacaukan sistem hormon manusia, terutama pada wanita dan anak-anak.
Meskipun air diisi dari sumber yang bersih, jika wadah penyimpanannya (galon) tidak higienis, maka kualitas air juga akan menurun. Air menjadi tidak aman untuk dikonsumsi meskipun terlihat jernih.Ciri-Ciri Galon Tidak Layak Pakai
Solusi dan Saran untuk Konsumen